Resensi Film I Am Kalam

Oleh: Zahra Arifia Shaumi

Sumber: en.wikipedia.org/wiki/I_Am_Kalam

Judul Film                   : I Am Kalam

Sutradara                     : Nila Madhab Panda

Penulis Naskah            : Sanjay Chauhan

Produser                      : Santanu Mishra, Jitendra Mishra

Pemeran                      : Hars Mayar, Hussan Saad, Gulshan Grover, Beatrice Ordeix, dll

Durasi Film                 : 1 jam 27 menit

Bahasa                         : Hindi

Negara                         : India

 

I Am Kalam merupakan sebuah film tentang seorang anak dari keluarga kurang mampu yang terinspirasi oleh mantan presiden India, Dr. APJ Abdul Kalam dan bercita-cita untuk tumbuh menjadi seorang yang berpakaian rapi (jas dan berdasi) dan seorang yang terhormat seperti dia.

Namun keadaan ekonomi yang serba sulit membuat ia harus bekerja di salah satu kedai makanan di sebuah desa di India. Ia memiliki semangat yang tinggi dalam belajar meskipun ia tak bisa mengenyam pendidikan formal di sekolah. Ia belajar menggunakan buku seadanya, milik orang yang kemudian ia warisi. Lalu ia juga belajar bahasa prancis dengan salah satu bule yang berteman dengan pemilik kedai makanan. Dengan kecerdasan dan kebaikan hatinya, semua orang yang berinteraksi dengan Chhotu pasti menyukainya. Termasuk pada suatu hari, Chhotu pergi ke istana kerajaan yang ada di wilayah itu. Ia takjub melihat kemegahan istana, tapi ia harus menyadari posisinya. Ketika di dalam istana, ia bertemu dengan anak seusianya yang tampak kesepian, Chhotu pun menghampirinya. Ternyata ia adalah seorang pangeran yang bernama Pangeran Ranvijay yang merupakan keturunan dari raja di istana itu. Kehidupan dalam istana, membuat Pangeran Ranvijay kesepian. Maka sejak hari itu, Chhotu dan Pangeran Ranvijay berteman.

Semakin hari, hubungan pertemanan mereka semakin dekat, Chhotu yang sebenarnya lebih pandai dari Pangeran Ranvijay turut membantunya dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. Sampai pada suatu hari, Chhotu melihat tayangan televisi yang berisi Dr. APJ Abdul Kalam, dan ia termotivasi. Sejak saat itu, Chhotu mengganti namanya dengan Kalam ketika berkenalan dengan orang baru.

Sampai ketika hubungan pertemanan terlarang antara Pangeran Ranvijay dengan Kalam diketahui oleh raja. Sehingga Chhotu diberi peringatan oleh raja. Chhotu dimarahi oleh pemilik kedai dan ibunya karena merasa perilaku Chhotu sudah kelewatan. Namun Chhotu sakit hati dan ini yang membuat Kalam alias Chhotu kabur ke New Delhi dan berencana untuk menemui Dr. APJ Abdul Kalam. Keluarganya beserta keluarga pangeran yang telah menerima laporan salah paham, mencari Chhotu ke New Delhi. Selang beberapa lama, akhirnya mereka menemukan Chhotu yang tengah bermain musik tradisional di kerumunan orang banyak.

Film ini memberikan motivasi untuk kita agar tidak takut bermimpi, sebab mimpi yang akan memberikan semangat dalam diri kita untuk semangat menjalani hari-hari. Kemudian film ini juga memberikan pesan bahwa setiap anak memiliki hak untuk mengenyam pendidikan dan wadah untuk mewujudkan mimpinya.  

Adapun kekurangan dari film ini yaitu endingnya masih menggantung, apakah Chhotu bisa bertemu dengan Dr. APJ Abdul Kalam atau tidak, bagaimana hubungan pangeran dengan dirinya setelah keluarga kerajaan mengetahui yang sebenarnya.

Nah itu tadi resensi Film I Am Kalam yang bisa kamu jadikan referensi selama menjalani quarantine day agar tidak bosan. Selamat menonton!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Resensi Film I Am Kalam"

Posting Komentar