https://tebuireng.online/baitul-hikmah-kenangan-peradaban-keilmuan-umat-islam/
Perpustakaan Baitul Hikmah yang dikenal dengan nama Rumah Kebijaksanaan adalah
salah satu perpustakaan terbesar umat Islam pada masanya. Perpustakaan yang
berdiri di Baghdad, Irak ini menjadi tempat para cendekiawan Muslim dan
cendekiawan agama lain berkumpul. Rumah
Kebijaksanaan didirikan oleh Khalifah Harun al-Rashid yang memerintah sekitar
tahun 786-809 M. Perpustakaan ini mencapai masa kejayaannya saat putra Khalifah
Harun al-Rashid, yakni Khalifah al-Mamun memerintah pada 813-833 M. Khalifah
al-Mamun membawa banyak cendekiawan terkenal untuk berbagi informasi, gagasan,
dan budaya di Rumah Kebijaksanaan.
Dilansir di Muslim Heritage, Libraries of the Muslim
World, Ahad (17/2), rumah Kebijaksanaan berdiri pada abad ke-9 hingga ke-13 di
Baghdad, Irak. Perpustakaan ini memperbolehkan cendekiawan Muslim, Hindu,
Yahudi, dan Kristen belajar di sana. Mereka menerjemahkan buku-buku ke dalam
bahasa Arab dan melestarikannya. Para sarjana di Rumah Kebijaksanaan membuat
banyak karya hebat dan berjasa di berbagai bidang.
Bangunan Rumah Kebijaksanaan terdiri dari perpustakaan,
biro terjemahan, observatorium, ruang baca, tempat tinggal para ilmuwan, dan
gedung administrasi. Salah satu ulama yang pernah dipekerjakan di sana adalah
Elan al-Sha'oobi. Di bawah pengawasannya, banyak naskah kuno disalin.
Sementara, Abu Sahal dan Abu al-Fazal bin Naubakht mengemban tugas memperluas
dan memperkaya perpustakaan. Ketika
Khalifah Harun al-Rashid mendapat buku-buku dari petualangannya di Roma dan
Amudiyya, dia memerintahkan Dokter Yohanna ma-Sawiyya untuk menerjemahkan
karya-karya Yunani ini ke dalam bahasa Arab. Khalifah Harun juga mengirim
utusan ke berbagai negara untuk membeli buku-buku. Dia memperoleh manuskrip
langka dalam bahasa Arab, Sansekerta, Zend-Avista, Persia, Suryani, dan Koptik
yang dibeli dengan harga tinggi untuk setiap bukunya.
Setelah Khalifah Harun wafat, Khalifah al-Mamun membeli
manuskrip langka untuk koleksi Rumah Kebijaksanaan. Dia membeli puisi dari era
pra-Islam, eulogi, dokumen pemerintah, surat dan perjanjian antarnegara.Diceritakan,
Khalifah al-Mamun pernah meminta penguasa Sisilia untuk mengirim semua buku
yang ada di rumah kosong di sebuah pulau yang tidak boleh dikunjungi oleh siapa
pun. Setelah menerima buku-buku itu, Khalifah Mamun memberikannya kepada
Direktur Perpustakaan Rumah Kebijaksanaan, Sahal bin Harun untuk diterjemahkan. Ketika Khalifah al-Mamun menang dalam perang
melawan Byzantium, dalam perjanjian damai dia menetapkan manuskrip Yunani
tertentu dikirim ke Baghdad. Untuk mencapai tujuan ini, ahli matematika dan
penerjemah al-Hajjaj, Ibnu Yusuf bin Matar dipilih untuk membawa harta tersebut
ke Rumah Kebijaksanaan.
Orang-orang yang berasal dari agama yang berbeda seperti
Islam, Parsi, Kristen, Yahudi, dan Hindu dipekerjakan di Rumah Kebijaksanaan.
Mereka adalah sutradara, penulis, penerjemah, astronom, ilmuwan, dan pengikat
buku. Ada juga ahli teologi, aljabar, geometri, fisika, biologi, kedokteran,
dan logika. Umat Islam pada masa itu menaruh perhatian besar pada buku,
literasi, sains, dan ilmu pengetahuan umum.
0 Response to "Mengenal Baitul Hikmah : Rumah Kebijaksanaan (Perpustakaan terbesar umat islam pada masanya)"
Posting Komentar