SURGA KECIL YANG SEPI, DI BALIK MUSEUM SONOBUDOYO (segudang manuskrip yang dihidupi tapi sepi peminat)


Oleh : Lia Nur Faizah

(https://www.starjogja.com/2017/10/30/lintas-kota-museum-refleksi-perjalanan-hidup-masa-lalu-kini-dan-esok/amp/)

HMPSIP-kepribadian bangsa dapat dilihat dari bagaimana sejarah yang terukir. Sebagai kota budaya, Yogyakarta memiliki beberapa tempat yang menyimpan perjalanan peradaban. Salah satunya museum Sonobudoyo. Museum adalah filter masalah globalisasi. Museum boleh kuno namun pengemasannya harus menyesuaikan zaman. Di dalam tubuh museum Sonobudoyo terdapat surga kecil di dalam ruangan yakni, perpustakaan.

(http://sonobudoyo.com/id/web/Fasilitas/Layanan-Manuskrip-dan-Perpustakaan)

Sejarah singkatnya perpustakaan ini, pada tahun 1940 Museum Sonobudyo telah dilengkapi dengan Perpustakaan yang  menempati Gedung  seluas 668 m2. Buku-buku dan naskah  yang terdapat dalam Perpustakaan sebagaian besar menggambarkan  kebudayaan Bangsa Indonesia.

Saat ini perpustakaan Museum Sonobudoyo terletak di Eks Gedung Koni (Jalan Pangurakan No.4 Yogyakarta) sedangkan perpustakaan naskah Museum Sonobudoyo terletak di Museum Sonobudoyo Unit II (ndalem Condrokiranan). 

Perpustakaan Sonobudoyo bisa dikunjungi dari jam 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Koleksi Perpustakaan Sonobudoyo kurang lebih terdapat 30 ribu buku. Buku yang disediakan ada dua bahasa yaitu Bahasa Jawa dan Bahasa Belanda.

Perpustakaan Museum Sonobudoyo dapat dimanfaatkan bagi seluruh kalangan masyarakat, mulai dari Pelajar, Mahasiswa, Peneliti maupun komunitas lain yang berhubungan dengan kebudayaan. Untuk mengumpulkan, melestarikan dan membina warisan  budaya yang selanjutnya disajikan kepada umum. Dalam perkembangannya kemudian dimanfaatkan sebagai obyek penelitian, obyek penikmat seni sekaligus sebagai obyek wisata, sehingga diharapkan fungsi Museum tidak hanya  bersifat rekreatif tetapi juga bersifat edukatif cultural mengenai sejarah perkembangan kebudayaan umat manusia.

Sayangnnya tidak banyak wisatawan yang tau tentang Perpustakan Sonobudoyo. Buku-buku yang sudah bewarna kekuningan menghiasi setiap rak. Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan fasilitas perpustakaan. Antara lain digitalisasi khususnya naskah-naskah kuno, pemanfaatan perpustakaan sebagai ruang baca umum, dan penerjemahan naskah Jawa kuno ke bahasa Indonesia dan Inggris.
Daftar koleksinya :

  1. Koleksi buku berbahasa belanda sebanyak 10.000  
  2. Koleksi buku berbahasa Indonesia sebanyak 10.000
  3. Perpustakaan ini belum memiliki koleksi buku sendiri, melainkan masih mendapatkan hadiah dari para sponsor saat mengadakan pameran buku, dan dari para peneliti. Sehingga jumlah koleksi akan terus bertambah. 
  4. Adapun pengolahan koleksi diadakan setiap 3 bulan sekali 
  5. Adapun untuk koleksi buku dengan berbagai disiplin ilmu dan bahasa diantaranya karya umum,agama,social,politik,budaya,psikologi,kesehatan,pendidikan.
  6. Selain itu juga menyedian koleksi serial seperti majalah,journal hingga surat kabar. 



Kondisi Perpustakaan Museum Sonobudoyo yakni 
Perpustakaan yang terdiri dari 2 lantai. Adapun dilantai 1 terdapat koleksi manuskrip berbahasa Indonesia, dilantai 2 terdapat manuskrip bebahasa Belanda. Penataan rak bukunya begitu rapi dan terbilang sangat mudah dalam mencari buku yang akan kita cari. Bahkan bukti-bukti tulisan belanda masih terjaga sampai sekarang mulai dari urutan tahun, peristiwa sampai sejarahnya. Itu menandakan bahwa Perpustakaan Sonobudoyo sangat terjaga dan tidak boleh sembarang orang bisa masuk kecuali kalau mendapat izin dari petugas. Bahkan kita sebagai pengjung tidak boleh sembarang dalam mengambil gambar, juga mengambil katalog kertas yang sudah terurut dikotak katalog.

Perawatan dan Pengadaan Koleksi Perpustakaan Museum Sonobudoyo Perawatan buku menggunakan frising satu bulan satu kali, guna mengawetkan buku, merawat buku dari insect dan Pengadaan koleksi belum ada, koleksi merupakan peninggalan,dan hadiah-hadiah dari institusi lain,atau di dapat dari event-event  tertentu. 

Informasi lebih lanjut dapat mengakses situs resmi Museum Sonobudoyo : http://sonobudoyo.com



Sumber referensi : 
laporan survei perpustakaan museum sonobudoyo oleh, Desfiana Ramdhani Rosalia, Lia Nur Faizah, Marlinda , Atania Syauqilla Nibras , Kartika Puspita Sari, Imroatun Shaleha , Raodah. Program studi Ilmu Perpustakaan, UIN Sunan Kalijaga, 2019. 
https://kompasiana.com/amp/lisakristiani/museum-sonobudoyo-kurang-diminati-wisatawan.
http://sonobudoyo.com

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "SURGA KECIL YANG SEPI, DI BALIK MUSEUM SONOBUDOYO (segudang manuskrip yang dihidupi tapi sepi peminat)"