Curahan Ngalor-ngidulku di Situasi Seperti Ini


 Oleh: Zahra Arifia Shaumi

Ditengah pandemik yang lagi booming di Negara kita ini, pemerintah gencar mengkampanyekan untuk social distancing, stay home, dan masih banyak lagi. Anjuran-anjuran itu tentunya yang membuat kita harus mengubah pola kebiasaan kita sehari-hari. Misalnya, yang biasanya kita kuliah tatap muka di kampus, sekarang menggunakan metode daring. Biasanya kita bisa nongkrong kapan aja dan dimana aja, sekarang mulai dibatasi karena diem-diem juga ada patroli.

Banyak banget keluhan terutama dari anak muda perihal quarantine time yang akhirnya bosen mau ngapain. Padahal kalo dipikir-pikir kita bisa kan mengerjakan pekerjaan rumah untuk membantu orang tua. Disisi lain, ini kesempatan kita buat bisa memanjakan diri, lebih banyak beribadah, dan sebagai ajang untuk evaluasi yang selama ini sering kita abaikan. Mumpung banyak waktu senggang kita bisa memanfaatkan waktu untuk mengekspresikan hobi kita yang selama ini harus kita tahan sebab rutinitas yang padat. Misalnya baca buku, menulis, masak, nggambar, nyanyi, dan yang paling relate dengan keadaan sekarang ya rebahan hehe.  Kita juga bisa merawat diri kita dengan rutin maskeran, luluran, olahraga, dan makan-makanan yang bergizi. Tapi jangan lupa untuk tetap membagi waktu ya, karena ini bukan liburan, jadi tugas-tugas kuliah juga harus tetap di kerjakan.

Jadi sebenernya kita udah melakukan banyak hal selama quarantine time ini. Tapi balik lagi ke hakekat kita sebagai makhluk sosial. Kalo ga ketemu temen-temen, ga keluar sekedar menyapa orang-orang di pinggir jalan, ga bisa sholat jamaah, seperti masih ada yang kurang dari hidup kita. Apalagi jika situasi normal pasti kita juga bisa melakukan banyak hal ketika bosen sama hal yang sedang dilakukan. Kalo sekarang kan kita bosen juga tetap di dalam ruangan aja ya kan hehe.

Pokoknya semua serba sulit, proker tertunda, para pekerja yang penghasilanya hanya cukup untuk sehari pun sedang dilema, tenaga medis yang kian hari menipis, korban pandemik yang kian hari terus bertambah, dosen yang sudah menyiapkan materi untuk pertemuan yang akan datang, para petani dan buruh makanan yang harus tetap memproduksi bahan pangan, hotel dan tempat wisata menjadi sepi, dan masih banyak lagi. Terlepas dari ini semua, ada yang lebih penting dari segala harta, yaitu tentang kemanusiaan. Jadi harapanya, di situasi yang seperti ini kita bisa berpikir lebih kreatif lagi dengan rutinitas yang baru, saling bahu-membahu membantu sesuai dengan kemampuan. Minimal kita punya rasa simpati sehingga bisa meluangkanya dalam bentuk doa. Jangan lupa juga untuk melakukan tindakan pencegahan yang sudah banyak di kampanyekan ya. Yasudah, Stay save ya kamu, eh kita hehe.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

1 Response to "Curahan Ngalor-ngidulku di Situasi Seperti Ini"