Bukan Sekedar Kunjungan, Industri Cokelat Makaryo Wates, Kulon Progo



Selama ini masyarakat berpikir bahwa lulusan Program Studi (Prodi) Ilmu Perpustakaan, baik D3 atau S1 adalah calon-calon pegawai di perpustakaan. Bahkan tidak jarang ada yang mempertanyakan tentang apa yang dipelajari oleh mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan. Tidak sedikit pula yang sama sekali tidak mengetahui bahwa jurusan tersebut ada.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan hal tersebut, seorang mahasiswa IP (singkatan dari Ilmu Perpustakaan) dituntut untuk dapat memperkenalkan dirinya di masyarakat luas. Karena pada kenyataannya, jurusan yang dikatakan seumpama keberadaan pusar atau mata kaki ini telah banyak memberikan sumbangsih bagi penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan, baik melalui tugas profesinya (Pustakawan) atau melalui hal-hal lain yang berkenaan dengan diseminasi informasi. Diantara kegiatan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa prodi IP adalah seperti yang dicontohkan oleh mahasiswa prodi IP di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta berikut.
 
 


Mahasiswa prodi IP yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan (OMIP) Liberty, pada tanggal 29 Februari 2020 yang bertepatan dengan hari sabtu melakukan kunjungan industri ke Kulon Progo. Kunjungan yang dilakukan adalah bentuk pemenuhan dari program kerja selama satu periode. Tempat yang dikunjungi adalah Industri Cokelat Makaryo yang berlokasi di jalan Brigjend Katamso No. 13 Wates, Kulon Progo.
Saskia Putri Rinanto, selaku ketua panita mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan kunjungan industri kali ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa prodi IP di bidang yang lain selain perbukuan (sebagaimana anggapan masyarakat banyak, pen-). “Kegiatan kunjungan ini diadakan untuk mengimplementasikan mata kuliah kewirausahaan yang diajarkan di kelas.” Ujar Saski, panggilan akrabnya.
Owner Cokelat Makaryo, Fachri Yusufi Maulidani, yang merupakan lulusan STMM MMTC, memberikan materi terkait dengan sejarah cokelat sampai kepada proses pembuatan cokelat. Owner yang sejak di bangku SMP bercita-cita menjadi seorang pengusaha ini memberikan penjelasan menggebu-gebu dihadapan para mahasiswa yang haus informasi. “Suka dukanya jelas ada. Sukanya ya, karena saya dari SMA suka sekali memasak. Bikin cokelat juga bagian dari masak-masak kan ya, jadi ketika bikin cokelat itu rasa penat atau mumet seketika hilang. Kalo dukanya itu, waktu nitipin cokelat ke toko-toko, pas di cek lagi ternyata retur, untungnya nggak seberapa, malah kadang banyak sisanya.” Kata Fachri ketika ditanya oleh salah satu peserta.
Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 WIB sampai adzan dzuhur berkumandang tersebut berjalan dengan khidmat. Para mahasiswa yang berjumlah 50 orang menyimak materi dengan antusias. Selain karena materi yang disampaikan menarik, penyampainya pun menyihir mereka karena di usia yang terbilang muda (kelahiran 1996) sudah berhasil mendirikian rumah industri sendiri sekaligus menjadi owner (pemilik) dari Cokelat Makaryo.
Tidak hanya pemberian materi, para peserta juga diajak langsung melihat proses pembuatan Cokelat Makaryo, dari proses penghalusan biji cokelat, pencampuran dengan bahan khusus, pemanasan dan pendinginan dalam suhu tertentu, penuangan cokelat dalam cetakan, pendinginan dengan bantuan kulkas, sampai pada tahap pengemasan cokelat yang siap untuk dipasarkan.
Kesimpulannya, profesi dari lulusan prodi IP tidak hanya bertugas sebagai seorang penjaga perpustakaan. Lebih dari itu, filosofi yang sesungguhnya dari lulusan prodi IP adalah orang-orang dengan kemampuan lebih dalam menerima, mengolah, dan memanfaatkan informasi yang mereka miliki. Informasi tentang pembuatan cokelat dan observasi langsung ke tempat pembuatannya adalah salah satu bekal yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa prodi IP untuk kehidupan di masa yang akan datang.

-          Muh. Riyas Ridha Pratama, Kepala Divisi Riset & Keilmuan HMPS IP Periode 2020

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

3 Responses to "Bukan Sekedar Kunjungan, Industri Cokelat Makaryo Wates, Kulon Progo"